Mau
baca sinosis San Andreas, bisa disini ya.
Atau kalo mau tau San Andreas itu apa, bisa baca disini juga.
Yup,
Ini film San Andreas yang lagi nge-hitzz banget di jajaran XXI Cinema maupun
Blitzmegaplex. Film yang dibintangi
Dwyane Johnson (berperan sebagai Ray) ini sukses membuat jantung saya deg-deg
an sepanjang durasi film ini. Gimana ga
deg2an klo adegan nya kebanyakan gempa bumi.
Kebanyang ga klo lagi makan di restoran yang letaknya di high building,
trus tiba2 gempa?
Yang
ada di otak kan buru2 cari tangga darurat
dan maunya yah turun dan keluar dari gedung tinggi itu. Tapi gimana coba
kalo ex-husband kita yang notabene anggota SAR dengan spesialis pilot
helikopter (anggap aja ya tim SAR klo di Indonesia, klo versi film nya sih si Ray
ini LA Fire Department helicopter – rescue pilot), malah nyuruh ex-wife nya
(diperankan oleh Carla Gugino sebagai Emma) naik ke atas gedung buat nungguin
helicopter supaya bisa dijemput sama suaminya. Gimana coba perasaannya mesti
berjuang naik ke atas gedung sementara orang-orang lain malah turun, udah gitu,
pengen ngajakin orang lain dengan niat mau menyelamatkan mereka, malah pada ga
mau, hikz, belum lagi mesti berjuang menjaga keseimbangan untuk bisa mencapai
rooftop di atas gedung. Kondisi gempa
dengan kita ada di dalam gedung, resiko nya jelas gede, selain pijakan yang
udah goyang2 ga karuan, juga mesti hati2 dengan pijakan kaki yang ada kemungkinan
retak, belum lagi kemungkinan kebakaran karena pipa gas yang bocor atau lepas. Ada
lagi adegan orang yang lari2an di jalan berusaha menghindari jalan yang ga cuma
retak, tapi juga pecah dan menganga, iya kalo selamat, kalo ga ya sudah ‘ditelan’ bumi. Belum lagi tiang listrik, gedung2 yang jatuh,
runtuh dan ada kemungkinan menimpa orang.
Jangan lupakan kaca2 yang pecah dan terbang berserakan.
Jadi
kebanyakan nih film konsentrasi ke ‘reuni’an keluarga Ray dan usaha mereka
untuk menyelamatkan diri. Quite good
sih, karena keliatan gimana peran Ray sebagai seorang ayah (plus ex-husband)
berusaha untuk menyelamatkan anak dan ex-wife nya. Tapi
saya curious dan sedikit kecewa karena titik berat fokus nya hanya di keluarga
Ray. Padahal kepengen tau juga gimana orang-orang lain bisa survive dari
bencana gempa itu. Konflik keluarga Ray
pun kurang tergali, karena ga jelas kenapa Ray dan istrinya bisa dalam tengah
proses perceraian. Tau-tau aja mereka
sudah hidup terpisah dan Emma sedang in relationship dengan laki-laki lain.
Untuk
efek2 gempa2 di film ini sih lumayan bagus dan bisa bikin deg2an. Efek hancurnya bangunan juga cukup bagus,
ditambah lagi dengan scene tsunami yang lumayan mengerikan. Overall, film ini boleh lah ditonton. Selain
untuk hiburan, bisa juga menambah pengetahuan kita just in case sedang terjadi
gempa.
Selamat
Menonton guys.
No comments:
Post a Comment