Review Film San Andreas (2015)

Mau baca sinosis San Andreas, bisa disini ya.  
Atau kalo mau tau San Andreas itu apa, bisa baca disini juga.
Yup, Ini film San Andreas yang lagi nge-hitzz banget di jajaran XXI Cinema maupun Blitzmegaplex.  Film yang dibintangi Dwyane Johnson (berperan sebagai Ray) ini sukses membuat jantung saya deg-deg an sepanjang durasi film ini.  Gimana ga deg2an klo adegan nya kebanyakan gempa bumi.  Kebanyang ga klo lagi makan di restoran yang letaknya di high building, trus tiba2 gempa?



Yang ada di otak kan buru2 cari tangga darurat  dan maunya yah turun dan keluar dari gedung tinggi itu. Tapi gimana coba kalo ex-husband kita yang notabene anggota SAR dengan spesialis pilot helikopter (anggap aja ya tim SAR klo di Indonesia, klo versi film nya sih si Ray ini LA Fire Department helicopter – rescue pilot), malah nyuruh ex-wife nya (diperankan oleh Carla Gugino sebagai Emma) naik ke atas gedung buat nungguin helicopter supaya bisa dijemput sama suaminya. Gimana coba perasaannya mesti berjuang naik ke atas gedung sementara orang-orang lain malah turun, udah gitu, pengen ngajakin orang lain dengan niat mau menyelamatkan mereka, malah pada ga mau, hikz, belum lagi mesti berjuang menjaga keseimbangan untuk bisa mencapai rooftop di atas gedung.  Kondisi gempa dengan kita ada di dalam gedung, resiko nya jelas gede, selain pijakan yang udah goyang2 ga karuan, juga mesti hati2 dengan pijakan kaki yang ada kemungkinan retak, belum lagi kemungkinan kebakaran karena pipa gas yang bocor atau lepas. Ada lagi adegan orang yang lari2an di jalan berusaha menghindari jalan yang ga cuma retak, tapi juga pecah dan menganga, iya kalo selamat, kalo ga  ya sudah ‘ditelan’ bumi.  Belum lagi tiang listrik, gedung2 yang jatuh, runtuh dan ada kemungkinan menimpa orang.  Jangan lupakan kaca2 yang pecah dan terbang berserakan.



Jadi kebanyakan nih film konsentrasi ke ‘reuni’an keluarga Ray dan usaha mereka untuk menyelamatkan diri.  Quite good sih, karena keliatan gimana peran Ray sebagai seorang ayah (plus ex-husband) berusaha untuk menyelamatkan anak dan ex-wife nya.    Tapi saya curious dan sedikit kecewa karena titik berat fokus nya hanya di keluarga Ray. Padahal kepengen tau juga gimana orang-orang lain bisa survive dari bencana gempa itu.  Konflik keluarga Ray pun kurang tergali, karena ga jelas kenapa Ray dan istrinya bisa dalam tengah proses perceraian.  Tau-tau aja mereka sudah hidup terpisah dan Emma sedang in relationship dengan laki-laki lain. 

Untuk efek2 gempa2 di film ini sih lumayan bagus dan bisa bikin deg2an.  Efek hancurnya bangunan juga cukup bagus, ditambah lagi dengan scene tsunami yang lumayan mengerikan.  Overall, film ini boleh lah ditonton. Selain untuk hiburan, bisa juga menambah pengetahuan kita just in case sedang terjadi gempa.

Selamat Menonton guys.

No comments:

Post a Comment